Jumat, 03 April 2015

Internet dan Netizen Indonesia

by : Bq Nilagetir Fitriyani
       F1C013017


Pada era teknologi ini dapat dikatakan bahwa internet merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat modern ini. Hampir semua masyarakat saat ini mengenal apa itu internet, kata internet merupakan kata yang tidak asing lagi di telinga masyarakat masa kini. Adapun orang-orang yang kecanduan dengan internet atau internet addiction, yaitu orang-orang yang tidak bisa lepas dari internet dan penggunaan internet secara berlebihan, misalnya bermain game online setiap hari membuka , membuka jejaring sosial (social network) setiap saat sejak bangun tidur hingga mau tidur. internet addiction biasanya terjadi pada remaja, namun saat ini anak kecil pun banyak yang kecanduan internet. orang-orang yang kecanduan internet sangat banyak kita temukan disekitar kita, bisa jadi anda juga mungkin saja adalah seorang yang kecanduan internet, bahkan saya akui bahwa saya pun termasuk orang yang kecanduan internet. saya membuka internet setiap hari, baik melalui laptop maupun hp. kita orang-orang yang yang hidup di tempat-tempat terjangkau internet, setiap saat bisa mengakses internet. namun, apakah semua masyarakat di indonesia dapat menikmati jaringan internet? jawabannya “tidak”, karena internet di indonesia masih belum merata. bisa kita lihat bahwa di indonesia masih banyak daerah-daerah terpencil yang tidak bisa terjangkau oleh jaringan internet, selain itu masih banyak masyarakat-masyarakat indonesia yang primitif yang tidak mau menerima kehadiran internet.
Hal tersebut dapat dibukatikan dengan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga akhir 2013 mencapai 71,19 juta orang. Survei ini juga mengungkapkan penetrasi internet di Indonesia saat ini baru sekitar 28 persen dari total populasi penduduk Indonesia. (republika.co.id, 31 Oktober 2014)
Dengan melihat hasil survei di atas, kita dapat mengetahui bahwa masih sangat banyak yaitu sekitar 72% masyarakat Indonesia yang belum bisa menikmati akses internet, berarti tidak sampai setengah populasi penduduk Indonesia yang bisa menikmati Internet, hanya sebagian kecil yang bisa mengakses internet.
Namun, diperkirakan setiap tahunnya pengguna internet di Indonesia akan terus menerus bertambah. Seperti yang dilansir oleh tekno.kompas.com, menurut lembaga riset pasar e-Marketer,  populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada 2014. Angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan itu mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 di dunia dalam hal jumlah pengguna internet.

(source: tekno.kompas.com, 2014)

Selain tidak merata, kondisi kecepatan internet di Indonesia sangat menyedihkan bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Internet Indonesia dikatakan lelet, merangkak bagaikan siput.
Laporan State of the Internet untuk kuartal III 2013 mengenai data-data mengenai kecepatan koneksi internet, jumlah trafik, adopsi broadband, dan serangan cyber telah dirilis oleh Penyedia layanan cloud global Akamai Technologies Inc. Data tersebut didapat dari hasil survey 122 negara di seluruh dunia yang termasuk dalam Akamai Intelligent Platform. Laporan tersebut mengatakakan koneksi internet dunia dikatakan telah meningkat sebanyak 10% dari kuartal lalu. Namun sayangnya Indonesia masih menempati posisi kedua terbawah di antara Negara-negara asia pasifik lainnya, Indonesia hanya mengalahkan india yang hanya mencatat 1,4 Mbps. (bixbux.com,2014)
 
(source: bixbux.com,2014) 

Kecepeatan Internet Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara tetangga, seperti malaysia, siangapura dan yang lainnya. Dapat kita lihat bahwa Korea Selatan adalah negara yang koneksi internetnya tercepat. Dengan kecepatan internet yang tinggi masyakat internet atau netizen korea bisa dibilang sangat aktif dan partisipatif dalam hal apapun yang ada di Korea Selatan, baik politik, sosial hingga dunia entertain. Suatu informasi akan tersebar dengan sangat cepat oleh netizen di Korea Selatan.
Lalu, bagaimana dengan negara kita Indonesia? Jika kondisi internet Indonesia lelet dan tidak merata, bagaimana internet Indonesia bisa dilihat dari perspektif  optimis? Bagaimana internet bisa meningkatkan partisipasi politik masyarakat, bagaimana seluruh penduduk Indonesia bisa mengekspresikan diri mereka di internet?
Walaupun internet di Indonesia lelet dan tidak merata, walaupun tidak semua penduduk Indonesia bisa mengungkapkan ekspresinya atau ikut berpartisipasi melalui internet, tetapi masyarakat internet atau netizen Indonesia saat ini dapat dikatakan mulai aktif dan partisipatif. Hal tersebut dapat kita lihat dengan mengambil contoh pada pemilu 2014 kemarin, banyak netizen yang aktif menyuarakan pendapatnya tentang kandidat yang didukung di media sosial seperti twitter, facebook dan sebagainya, adapula yang membuat group-group diskusi di media sosial sehingga mereka bisa saling bertukar informasi dengan netizen lainnya.
Country Head Facebook Indonesia Anand Tilak mengatakan, selama periode Pemilu dan pemilihan presiden (Pilpres) 2014 di Indonesia, pihaknya mencatat ada 200 juta interaksi di Facebook terkait Pemilu. Selain pemilu 2014 kemarin, membanjirnya interaksi via jejaring media sosial juga terjadi saat perhelatan Piala Dunia di Brasil pertengahan tahun ini. Anand menyebut, pembicaraan terkait sepakbola saat Piala Dunia oleh pengguna Facebook di Indonesia merupakan yang tertinggi ke-3 di dunia. (www.jpnn.com, 2014).
Netizen juga berfungsi sebagai alat untuk mengontrol proses pemerintahan, netizen dapat dengan bebas mengemukakan pendapat dan kritiknya di media sosial untuk mengawasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang dalam menjalani kekuasaannya, tetapi disatu sisi netizen bisa dijadikan alat atau dimanfaatkan oleh pemerintahan untuk memuluskan kebijakannya dan menguatkan kebijakan pemerintah melalui media sosial yang dibuat oleh pihak pemerintahan.
Netizen sangat memiliki pengaruh yang besar pada saat ini, karena netizen bisa menciptakan isu-isu yang biasanya menjadi ternding topic dan menyebarkan isu-isu tersebut dengan sangat cepat bahkan isu tersebut dapat diangkat menjadi headline news dari media-media seperti televisi, situs berita online dan sebagainya. Saking banyaknya informasi yang berkembang di internet, kita tidak tahu mana informasi yang benar-benar valid dan tidak valid. Tak jarang kita menemukan informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan tidak diketahui sumbernya, sehingga banyak informasi yang disebut hoax yang tersebar di internet khususnya Indonesia. Bisa dikatakan bahwa netizen di Indonesia memang banyak dan aktif, tetapi seringkali menyebarkan dan menerima sebuah isu mentah-mentah tanpa mengetahui isu tersebut valid atau tidak. Sebagai netizen seharusnya kita bisa menyaring isu-isu yang akan kita sebarkan dan isu-isu yang kita terima, agar isu yang kita sebarkan dan kita terima bukan hanya hoax, tetapi isu yang benar-benar valid sehingga nantinya kita tidak salah dalam memberi informasi pada masyarakat awam dan tidak salah dalam mengambil tindakan yang nantinya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. BE A SMART NETIZEN!

Source :

Fahmiarto, Anjar. 2014. Kecepatan dan Pemerataan Internet Jadi PR Besar. (online), http://www.republika.co.id/berita/koran/trentek/14/10/31/neau8a8-kecepatan-dan-pemerataan-internet-jadi-pr-besar, diakses pada Jumat, 03/04/2015

JPNN. 2014. Netizen Indonesia Makin Dominan. (online), http://www.jpnn.com/read/2014/09/20/258934/Netizen-di-Indonesia-Makin-Dominan, diakses pada Jumat, 03/04/2015
Reza, Dewa F. 2014. Kondisi Internet Di Indonesia Dan Perbandingannya Dengan Kondisi Internet Di Beberapa Negara Tetangga. (online), http://bixbux.com/kondisi-internet-di-indonesia-dan-perbandingannya-dengan-kondisi-internet-di-beberapa-negara-tetangga/, diakses pada Jumat, 03/04/2015
Yusuf, Oik. 2014. Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia. (online), http://tekno.kompas.com/read/2014/11/24/07430087/pengguna.internet.indonesia.nomor.enam.dunia, diakses pada Jumat, 03/04/2015




Tidak ada komentar:

Posting Komentar