F1C013017
Pada
era teknologi ini dapat dikatakan bahwa internet merupakan suatu kebutuhan bagi
masyarakat modern ini. Hampir semua masyarakat saat ini mengenal apa itu
internet, kata internet merupakan kata yang tidak asing lagi di telinga masyarakat
masa kini. Adapun orang-orang yang kecanduan dengan internet atau internet addiction, yaitu orang-orang
yang tidak bisa lepas dari internet dan penggunaan internet secara berlebihan,
misalnya bermain game online setiap hari membuka ,
membuka jejaring sosial (social network) setiap saat sejak bangun tidur hingga mau
tidur. internet addiction biasanya
terjadi pada remaja, namun saat ini anak kecil pun banyak yang kecanduan
internet. orang-orang yang kecanduan internet sangat banyak kita temukan
disekitar kita, bisa jadi anda juga mungkin saja adalah seorang yang kecanduan
internet, bahkan saya akui bahwa saya pun termasuk orang yang kecanduan
internet. saya membuka internet setiap hari, baik melalui laptop maupun hp.
kita orang-orang yang yang hidup di tempat-tempat terjangkau internet, setiap
saat bisa mengakses internet. namun, apakah semua masyarakat di indonesia dapat
menikmati jaringan internet? jawabannya “tidak”, karena internet di indonesia
masih belum merata. bisa kita lihat bahwa di indonesia masih banyak
daerah-daerah terpencil yang tidak bisa terjangkau oleh jaringan internet,
selain itu masih banyak masyarakat-masyarakat indonesia yang primitif yang
tidak mau menerima kehadiran internet.
Hal tersebut
dapat dibukatikan dengan survei yang
dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), angka pertumbuhan pengguna
internet di Indonesia hingga akhir 2013 mencapai 71,19 juta orang. Survei ini
juga mengungkapkan penetrasi internet di Indonesia saat ini baru sekitar 28
persen dari total populasi penduduk Indonesia. (republika.co.id, 31 Oktober
2014)
Dengan
melihat hasil survei di atas, kita dapat mengetahui bahwa masih sangat banyak yaitu
sekitar 72% masyarakat Indonesia yang belum bisa menikmati akses internet, berarti
tidak sampai setengah populasi penduduk Indonesia yang bisa menikmati Internet,
hanya sebagian kecil yang bisa mengakses internet.
Namun,
diperkirakan setiap tahunnya pengguna internet di Indonesia akan terus menerus
bertambah. Seperti yang dilansir oleh tekno.kompas.com, menurut lembaga riset
pasar e-Marketer, populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta
orang pada 2014. Angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses internet
setidaknya satu kali setiap bulan itu mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6
di dunia dalam hal jumlah pengguna internet.
(source:
tekno.kompas.com, 2014)
Selain
tidak merata, kondisi kecepatan internet di Indonesia sangat menyedihkan bila
dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Internet Indonesia dikatakan lelet,
merangkak bagaikan siput.
Laporan State of the Internet
untuk kuartal III 2013 mengenai data-data mengenai kecepatan koneksi
internet, jumlah trafik, adopsi broadband, dan serangan cyber telah
dirilis oleh Penyedia layanan cloud global
Akamai Technologies Inc. Data tersebut didapat dari hasil survey 122
negara di seluruh dunia yang termasuk dalam Akamai Intelligent
Platform. Laporan tersebut mengatakakan koneksi internet dunia
dikatakan telah meningkat sebanyak 10% dari kuartal lalu. Namun sayangnya Indonesia
masih menempati posisi kedua terbawah di antara Negara-negara asia pasifik
lainnya, Indonesia hanya mengalahkan india yang hanya mencatat 1,4 Mbps.
(bixbux.com,2014)
(source: bixbux.com,2014)
Kecepeatan
Internet Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara tetangga, seperti
malaysia, siangapura dan yang lainnya. Dapat kita lihat bahwa Korea Selatan adalah
negara yang koneksi internetnya tercepat. Dengan kecepatan internet yang tinggi
masyakat internet atau netizen korea bisa dibilang sangat aktif dan partisipatif
dalam hal apapun yang ada di Korea Selatan, baik politik, sosial hingga dunia
entertain. Suatu informasi akan tersebar dengan sangat cepat oleh netizen di
Korea Selatan.
Lalu,
bagaimana dengan negara kita Indonesia? Jika kondisi internet Indonesia lelet
dan tidak merata, bagaimana internet Indonesia bisa dilihat dari
perspektif optimis? Bagaimana internet bisa
meningkatkan partisipasi politik masyarakat, bagaimana seluruh penduduk Indonesia
bisa mengekspresikan diri mereka di internet?
Walaupun
internet di Indonesia lelet dan tidak merata, walaupun tidak semua penduduk
Indonesia bisa mengungkapkan ekspresinya atau ikut berpartisipasi melalui
internet, tetapi masyarakat internet atau netizen Indonesia saat ini dapat
dikatakan mulai aktif dan partisipatif. Hal tersebut dapat kita lihat dengan mengambil
contoh pada pemilu 2014 kemarin, banyak netizen yang aktif menyuarakan
pendapatnya tentang kandidat yang didukung di media sosial seperti twitter,
facebook dan sebagainya, adapula yang membuat group-group diskusi di media
sosial sehingga mereka bisa saling bertukar informasi dengan netizen lainnya.
Country
Head Facebook Indonesia Anand Tilak mengatakan, selama periode Pemilu dan
pemilihan presiden (Pilpres) 2014 di Indonesia, pihaknya mencatat ada 200 juta
interaksi di Facebook terkait Pemilu. Selain pemilu 2014 kemarin, membanjirnya
interaksi via jejaring media sosial juga terjadi saat perhelatan Piala Dunia di
Brasil pertengahan tahun ini. Anand menyebut, pembicaraan terkait sepakbola
saat Piala Dunia oleh pengguna Facebook di Indonesia merupakan yang tertinggi
ke-3 di dunia. (www.jpnn.com,
2014).
Netizen
juga berfungsi sebagai alat untuk mengontrol proses pemerintahan, netizen dapat
dengan bebas mengemukakan pendapat dan kritiknya di media sosial untuk
mengawasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang dalam menjalani
kekuasaannya, tetapi disatu sisi netizen bisa dijadikan alat atau dimanfaatkan oleh
pemerintahan untuk memuluskan kebijakannya dan menguatkan kebijakan pemerintah
melalui media sosial yang dibuat oleh pihak pemerintahan.
Netizen
sangat memiliki pengaruh yang besar pada saat ini, karena netizen bisa
menciptakan isu-isu yang biasanya menjadi ternding topic dan menyebarkan
isu-isu tersebut dengan sangat cepat bahkan isu tersebut dapat diangkat menjadi
headline news dari media-media seperti televisi, situs berita online dan sebagainya.
Saking banyaknya informasi yang berkembang di internet, kita tidak tahu mana informasi
yang benar-benar valid dan tidak valid. Tak jarang kita menemukan informasi
yang tidak sesuai dengan fakta dan tidak diketahui sumbernya, sehingga banyak
informasi yang disebut hoax yang
tersebar di internet khususnya Indonesia. Bisa dikatakan bahwa netizen di
Indonesia memang banyak dan aktif, tetapi seringkali menyebarkan dan menerima
sebuah isu mentah-mentah tanpa mengetahui isu tersebut valid atau tidak. Sebagai
netizen seharusnya kita bisa menyaring isu-isu yang akan kita sebarkan dan
isu-isu yang kita terima, agar isu yang kita sebarkan dan kita terima bukan
hanya hoax, tetapi isu yang
benar-benar valid sehingga nantinya kita tidak salah dalam memberi informasi
pada masyarakat awam dan tidak salah dalam mengambil tindakan yang nantinya
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. BE A SMART NETIZEN!
Source :
Fahmiarto, Anjar. 2014. Kecepatan dan Pemerataan Internet Jadi PR Besar. (online), http://www.republika.co.id/berita/koran/trentek/14/10/31/neau8a8-kecepatan-dan-pemerataan-internet-jadi-pr-besar, diakses pada Jumat, 03/04/2015
JPNN. 2014. Netizen Indonesia Makin Dominan. (online), http://www.jpnn.com/read/2014/09/20/258934/Netizen-di-Indonesia-Makin-Dominan,
diakses pada Jumat, 03/04/2015
Reza, Dewa F. 2014. Kondisi Internet Di Indonesia Dan Perbandingannya
Dengan Kondisi Internet Di Beberapa Negara Tetangga. (online), http://bixbux.com/kondisi-internet-di-indonesia-dan-perbandingannya-dengan-kondisi-internet-di-beberapa-negara-tetangga/,
diakses
pada Jumat, 03/04/2015
Yusuf, Oik. 2014. Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia. (online), http://tekno.kompas.com/read/2014/11/24/07430087/pengguna.internet.indonesia.nomor.enam.dunia,
diakses pada Jumat, 03/04/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar