Sabtu, 11 April 2015

Pengaruh Game Online Pada Anak



 by : Bq Nilagetir Fitriyani
        F1C013017


Pada era tekhnologi modern ini tidak dapat dipungkiri bahwa tidak hanya orang dewasa yang mengkonsumsi internet, tetapi sesungguhnya pengguna internet terbanyak adalah anak dan remaja. Seperti yang dilansir dari Kominfo.go.id, pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang dan 80% di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun. Dengan berkembangnya teknologi dengan sangat pesat, orang bisa melakukan komunikasi dan mencari hiburan melalui berbagai sarana, salah satu sarananya adalah game online. Kata “game” adalah sebuah kata yang sangat familiar bagi semua orang, baik orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Game online semakin berkembang, baik dari segi grafisnya maupun jenisnya yang semakin banyak, dan orang-orang yang memainkan game online pun semakin banyak. Sebagian besar yang memainkan game online adalah pelajar, mulai dari anak TK, SD, SMP dan SMA. Hal tersebut dapat kita lihat dengan banyaknya warung game online yang tersebar di berbagai tempat dan pengunjung warung game online tersebut yang paling banyak adalah pelajar.
Game online adalah sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan (baik LAN maupun Internet). Game online ini bisa dimainkan oleh banyak orang atau lebih dari dua orang, tidak seperti bermain game jaman dulu yang hanya bisa dimainkan dua orang saja.
Game online dapat membuat orang menjadi kecanduan. Game online ini tidak hanya diakses melalui komputer saja, bahkan saat ini game online dapat diakses melalui handphone/smartphone. Kecanduan game online dapat membuat anak menjadi lebih boros karena rela mengeluarkan uang saku mereka untuk bermain game online, selain itu anak juga rela menghabiskan waktu mereka selama berjam-jam untuk bermain game online. Game online ini dapat mempengaruhi tumbuh kembang sang anak seperti yang dilansir pada edukasi.kompasiana.com sebagai berikut :
*      Menyebabkan perilaku agresif, terutama bagi anak laki-laki karena kecenderungan memainkan game dengan tema kekerasan.
*      Mengabaikan kebutuhan lain, misalnya belajar, makan, mandi, tidur, dan lebih suka bermain game sendiri di depan computer atau televisi daripada bergaul dengan saudara atau teman di lingkungan sekitar.
*      Menganggu kesehatan, berupa gangguan pencernaan, kram tangan, radiasi yang dipancarkan komputer juga dapat menganggu kesehatan mata dan saraf.
*      Memicu masalah emosi, seperti sering marah, murung, merasa sendiri, dan marah ketika mendapat teguran karena terlalu lama bermain game.
*      Mengalami obsesi, yaitu perasaan tertekan karena tidak bermain sehingga anak terus berpikir tentang game dan ingin bermain untuk waktu yang cukup lama.
*      Mendorong ketidakjujuran, biasanya mengenai waktu dan uang yang telah mereka habiskan untuk bermain game. Mereka melakukan ini karena kebohongan merupakan cara untuk melindungi kesenangan bermain game.
*      Tidak mampu mengendalikan diri, seorang pecandu game awalnya berencana bermain selama satu jam, akan tetapi ia melakukannya selama dua jam atau lebih, bahkan mungkin sepanjang malam. Mereka melakukan ini karena mengalami kesenangan saat bermain dan kehilangan rasa itu saat berhenti. Untuk mengatasi rasa kehilangan itu pecandu memilih bermain game lebih banyak lagi. Proses ini merupakan lingkaran setan seperti yang dialami pecandu rokok, narkotika dan judi.
*      Mempengaruhi otak, permainan yang terus-menerus dilakukan menjadi pengalaman baru, seperti proses belajar dan mengingat. Pengalaman baru yang menyenangkan dapat memberikan motivasi bagi otak untuk terus melakukannya dan akhirnya menimbulkan perubahan pada struktur dendrite sel-sel otak. Perubahan tersebut mengakibatkan masalah pada anak dalam mengontrol aktivitas sehari-harinya.
Contoh nyata dari kecanduan game salah satunya adalah adik dari teman saya, dia sering bermain game di rumah maupun di warnet, dalam sehari dia bermain game kurang lebih selama 4 jam dalam sehari, ia pun bermain setiap hari. Dampak dari kebiasaannya yang selalu bermain game ini ia menjadi malas untuk belajar.
Contoh lainnya dalam new.detik.com (21/03/2013), memberitakan mengenai dampak kecanduan game online pada anak, dalam berita tersebut ada sebuah kasus seorang anak yang kecanduan game online, anak tersebut bernama Dogol (15th), nama samarannya. Anak tersebut rela menghabiskan waktu seharian dari pagi sampai pagi lagi didepan layar komputer warnet. Karena terlalu sering bermain game online dan apabila tidak bermain game terasa ada kurang dalam kesehariannya, hingga pada saat ia tidak memiliki uang untuk bermain game dan ia pun terdorong untuk mencuri sepeda motor agar mendapat uang untuk bermain game online.
Kecanduan bermain game dapat membuat anak melakukan tidakan-tindakan kriminal lain seperti kekerasa. Hal tersebut terjadi karena kecanduan bermain game dapat membentuk pola pikir dan perilaku anak, dan anak akan meniru apa yang dilihat dalam game tersebut.
Kita tidak bisa sepenuhnya memberi label buruk pada game online. Disisi lain game online sebenarnya memiliki pengaruh positif juga. Bermain game tentu saja sangat menyenangkan, sehingga bermain game dapat menjadi hiburan ditengah-tengah kebosanan, kepenatan dan untuk menghilangkan stress. Bermain game dapat melatih pikiran anak. Ada beberapa game yang memerlukan konsentrasi si pemain, sehingga bermain game dapat melatih konsentrasi, dan seperti yang dikatakan dalam gudangkesehatan.com, bahwa bermain game selama 20 menit sebelum belajar dapat meningkatkan konsentrasi belajar. Dengan bermain game, anak juga dapat berlatih untuk memecahkan suatu masalah, mengembangkan kreatifitas, dan tentunya dapat membuat anak menjadi lebih aktif.
Sebuah berita yang dimuat dalam tekno.liputan6.com, menyatakan bahwa ada seorang anak berusia 11 tahun menjadi seorang pahlawan karena bermain game. Ia menyelamatkan nyawa seorang kakek dari kecelakaan mobil dengan menggunakan keterampilan mengemudi yang ia dapat dalam game Grand Theft Auto atau yang lebih dikenal dengan GTA. Saat itu Charley Cullen dan kakeknya sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Slane, Co Meath, sebuah desa di Irlandia. Ketika kakeknya yang berusia 79 tahun kehilangan kendali dan menginjak pedal gas hingga kecepatan lebih dari 117 km per jam, bocah itu dengan sigap mengendalikan kemudi mobil. Hebatnya, tak hanya membuat mobil tetap stabil di jalan raya, bocah bernama Charley Cullen itu juga membuat mobil berjalan di tengah kemacetan. Mobil yang kemudikan Charley berhenti ketika mobil tersebut menabrak tembok dan gerbang yang berada di dekat rumah mereka. Setelah itu Charley menarik kakeknya keluar dan membawanya masuk ke rumah.
Dari kasus tersebut kita dapat melihat bahwa dengan bermain game dapat membuat anak berpikir cepat untuk menyelesaikan sebuah masalah yang tengah dihadapi dan mengembangkan kreatifitas mereka melalui game yang mereka mainkan.
Ketika anak-anak sedang bermain game alangkah baiknya bila orangtua dapat mengawasi dan mengontrol mereka, karena bila tidak ada pengawasan dari orangtua dapat menyebabkan dampak buruk bagi anak.

Source :
Gandapurnama, Baban. 2013. Kecanduan Game Online, Bocah Ini Nekat Mencuri Motor.http://news.detik.com/bandung/read/2013/01/21/181007/2148753/486/kecanduan-game-online-bocah-ini-nekat-mencuri-motor. diakses pada Sabtu, 11/04/2015
Iskandar. 2014. Sering Main GTA, Bocah 11 Tahun Selamatkan Nyawa Kakek. http://tekno.liputan6.com/read/2056452/sering-main-gta-bocah-11-tahun-selamatkan-nyawa-kakek. diakses pada Sabtu, 11/04/2015
Kominfo. 2014. Kemkominfo : Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta. http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker#.VSiMr_D4LMw. diakses pada Sabtu, 11/04/2015
Queent, Rahmah. 2014. Dampak Game Pada Anak. http://edukasi.kompasiana.com/2014/02/08/dampak-game-pada-anak-630350.html. diakses pada Sabtu, 11/04/2015
Tan. 2014. Dampak Positif dan Negatif Dari Bermain Game Online. http://www.gudangkesehatan.com/dampak-positif-dan-negatif-dari-bermain-game-online/. diakses pada Sabtu, 11/04/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar